Gambar Ilustrasi |
Artikel | SuaraMediaNews.com – Dalam kehidupan sosial, baik di dunia nyata maupun dunia maya, kita kerap menjumpai orang yang *hobi mengkritik*, namun langsung sensitif saat dirinya dikritik balik.
Orang-orang seperti ini biasanya merasa paling benar, enggan dikoreksi, dan cenderung *bermain aman di atas penderitaan orang lain*.
Baca Juga : Belajar Mengoreksi Diri Sendiri, Karena Mengoreksi Orang Lain Tidak Perlu Belajar
Terkadang kritik juga dapat digunakan sebagai alat untuk merendahkan orang lain atau bahkan menyalahkan orang lain, orang seperti ini cenderung memiliki ciri-ciri khas yang dapat dikenali
Artikel ini akan membahas secara khusus tentang beberapa ciri orang yang suka mengkritik orang lain, tetapi tidak suka diberikan umpan balik yang serupa.
Dan Kalau kamu pernah bertemu tipe ini, yuk simak 11 ciri khas orang yang doyan mengkritik tapi tak mau menerima kritik, sebagaimana dihimpun SuaraMediaNews.com dari beberapa sumber pada Selasa (7/8/2025).
1. Selalu Komentar Pedas Tapi Anti Disanggah
Mereka sering melontarkan kritik pedas, sarkas, atau sindiran terbuka, tetapi begitu ada yang mencoba meluruskan atau membalas dengan argumen, langsung merasa tersinggung atau menyerang balik.Cenderung selalu fokus pada kesalahan atau kekurangan orang lain dan jarang memberikan pujian. Mereka lebih tertarik mencari celah untuk dikritik daripada mengapresiasi usaha atau pencapaian.
2. Punya Gaya Bicara Merendahkan atau terkadang Kasar
Saat mengkritik, nada bicaranya meremehkan atau seolah superior. Tapi ketika dikritik, langsung bermain sebagai korban dan menyebut orang lain tidak sopan. Mereka mungkin menggunakan kata-kata yang tajam, sindiran, atau bahkan sarkasme untuk menyampaikan kritik mereka. Akibatnya, orang yang dikritik merasa tidak nyaman, tertekan, atau bahkan merasa rendah diri.
3. Anti Introspeksi
Orang seperti ini jarang, bahkan nyaris tak pernah, bercermin atas sikap dan ucapannya. Baginya, kritik itu hanya untuk orang lain, bukan untuk dirinya.Tidak peduli situasinya, mereka akan selalu menemukan sesuatu untuk dikritik. Mereka mungkin mengkritik hal-hal kecil atau sepele yang sebenarnya tidak terlalu penting
4. Suka Komentar di Balik Layar
Mereka lebih nyaman menyindir lewat status media sosial, grup WhatsApp, atau obrolan belakang. Tapi begitu disinggung secara langsung, langsung diam atau menghindar.
5. Blokir & Left Grup Saat Dikritik
Ini salah satu tanda paling klasik. Saat merasa tak bisa menang argumen, mereka memilih *memblokir akun* atau *keluar dari grup* untuk menghindari diskusi lebih lanjut.
6. Merasa Dirinya Selalu Benar
Segala ucapannya dianggap "fakta", bukan opini. Orang lain wajib mendengarkan, tapi dirinya tidak pernah mau menerima masukan dari siapa pun.
7. Sering Ngomong "Saya Cuma Ngasih Masukan, Kok Nggak Boleh?
Padahal cara penyampaiannya menyudutkan dan tidak membangun sama sekali. Saat dikritik balik, justru mereka berlindung di balik kalimat ini.
8. Menggunakan Kedok Kepedulian
Kritikannya sering dibungkus seolah "demi kebaikan", padahal niatnya lebih banyak untuk mempermalukan atau menunjukkan bahwa dirinya lebih tahu.
9. Memutarbalikkan Fakta Saat Tersudut
Jika sudah tidak punya jawaban logis saat dikritik balik, mereka mulai membelokkan topik, menyerang pribadi, atau menyalahkan hal lain agar tidak terlihat kalah.
10. Tidak Pernah Minta Maaf
Meski jelas-jelas salah atau menyakiti orang lain lewat kritikannya, mereka jarang minta maaf. Kalaupun iya, biasanya bersifat defensif dan tidak tulus.
11. Pilih-Pilih Target Kritikan
Mereka hanya berani mengkritik orang-orang yang dianggap tidak akan membalas atau bereaksi. Tapi kepada yang punya keberanian untuk membalas, mereka memilih diam. Mereka mungkin menjauh atau menghindari berinteraksi dengan orang yang memberi kritik, untuk menghindari perasaan tidak nyaman atau penilaian. Tanda ini menunjukkan ketidakmampuan atau keengganan untuk menghadapi dan mengakui kekurangan diri,
Kesimpulan: Kritik Itu Boleh, Tapi Harus Siap Dikritik Juga
Mengkritik adalah hak setiap orang, tapi *mengkritik dengan etika dan siap menerima kritik balik* adalah tanda kedewasaan. Jika seseorang hanya bisa menyalahkan tapi tak mau disalahkan, bisa jadi ia bukan orang yang bijak, tapi hanya ingin terlihat benar di mata orang lain.
Jangan sampai kita menjadi pribadi yang semaunya sendiri. Yuk, belajar jadi pendengar yang baik dan terbuka pada pandangan lain.
Jika kritik tersebut memiliki dasar, cobalah melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.
Baca artikel inspiratif dan edukatif lainnya hanya di SuaraMediaNews.com
Bagikan artikel ini jika kamu pernah berhadapan dengan orang semaunya sendiri!
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan chatgpt.com
Editor : SMN