![]() |
Gambar ilustrasi : wikimedia.org |
Lampung Barat | SuaraMediaNews.com - Tragedi konflik antara manusia dan satwa liar kembali terjadi di wilayah Lampung Barat, tepatnya di kawasan penyangga hutan lindung Dusun Umbul Lima, Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak.
Seorang pria lanjut usia berusia 63 tahun, diketahui bernama Misni, tewas akibat serangan harimau sumatera saat beraktivitas di area kebun pada Kamis sore (10/07), sekitar pukul 17.30 WIB.
Korban yang berprofesi sebagai petani/pekebun, ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka-luka serius yang diduga kuat merupakan akibat serangan satwa buas yang dilindungi tersebut.
Berdasarkan dokumen identitas yang ditemukan di lokasi, korban tercatat lahir di Ponorogo, Jawa Timur pada 1 Juli 1962, dan beralamat di Desa Kalitorong, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Diduga korban tengah bekerja atau tinggal sementara di wilayah Lampung Barat untuk keperluan bertani.
Jenazah korban telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Insiden ini memicu kekhawatiran mendalam dari warga sekitar, terutama mereka yang bermukim dan berkebun di sekitar kawasan hutan lindung.
Beberapa warga menyatakan trauma dan takut melanjutkan aktivitas rutin mereka karena potensi ancaman dari satwa liar, khususnya harimau sumatera.
“Kami butuh jaminan keselamatan saat berkebun. Sudah bukan sekali ini terjadi. Kami khawatir keluar rumah,” ujar salah satu warga setempat.
Masyarakat dan aparatur pekon meminta agar pemerintah daerah, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), serta instansi terkait segera mengambil langkah nyata untuk Memperkuat mitigasi konflik manusia dan satwa liar, Meningkatkan edukasi warga mengenai keselamatan di kawasan rawan konflik, Melakukan patroli dan pemantauan populasi harimau di sekitar permukiman
Mereka menegaskan pentingnya pendekatan yang tidak hanya bersifat reaktif pasca-kejadian, tetapi juga preventif dan berkelanjutan, mengingat lokasi kejadian berada sangat dekat dengan habitat alami harimau sumatera.
Pihak aparat keamanan dan lembaga konservasi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti dan kondisi lokasi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi terkait pergerakan harimau lain di sekitar lokasi kejadian, namun masyarakat diimbau tetap waspada dan tidak beraktivitas sendirian di area hutan.
(Red)