![]() |
Ilustrasi : Belajar Mengoreksi Diri Sendiri, Karena Mengoreksi Orang Lain Tidak Perlu Belajar (istockphoto) |
Artikel, SuaraMediaNews.com - Di dunia yang semakin terhubung oleh media sosial dan ruang publik yang terbuka, manusia tampak semakin mudah menunjuk kesalahan orang lain. Komentar pedas, kritik spontan, dan sikap menghakimi sering kali lebih cepat muncul dibanding empati atau introspeksi.
Dan Ironisnya, mengoreksi orang lain itu sangat mudah - nyaris tak butuh keahlian khusus. Bahkan tanpa pengalaman atau pengetahuan mendalam pun, seseorang bisa memberi penilaian dan kritik terhadap kehidupan, kesalahan, atau pilihan orang lain.
Berbeda halnya "mengoreksi diri sendiri? Itu adalah seni. Itu adalah kedewasaan. Dan itu butuh latihan yang tidak sebentar."
Secara alami manusia memiliki kecenderungan untuk melihat kesalahan di luar dirinya. Mata memang lebih mudah menangkap noda di luar kaca, tetapi sering kali lupa bahwa debu di dalam diri lebih berbahaya karena tak terlihat.
Tanpa disadari, kita lebih cepat bereaksi atas kesalahan orang lain semisal. : Salah satu teman terlihat sombong? Kita langsung menilai, Melihat postingan seseorang pamer? Langsung kita bilang norak, Seorang rekan kerja terlambat? Kita langsung berpikir dia tidak profesional
Faktanya Semua ini bisa dilakukan tanpa latihan, tanpa pendidikan formal, tanpa refleksi bahkan tanpa guru sekalipun.
Yang menjadi tantangan adalah Mengoreksi Diri Sendiri, Butuh Belajar dan Keberanian.!! Benarkah ?
Mengoreksi diri sendiri tidak hanya butuh "pengetahuan", tapi juga "kerendahan hati." Butuh kejujuran yang besar untuk mengakui bahwa : Kadang kita juga sombong, meski tidak sadar. Kita juga sering menilai orang, padahal kita belum tentu lebih baik. Kita marah saat dikritik, tapi mudah melukai lewat komentar tajam.
Mengoreksi diri adalah perjalanan mengenali sisi gelap dalam diri sendiri yang sering kita tutupi. Bukan untuk mempermalukan diri, tapi untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan bijaksana.
Mengapa Mengoreksi Diri Sendiri Itu Penting ?.......
1. Membentuk Karakter yang Bijak
Orang yang mampu melihat dan memperbaiki dirinya sendiri akan menjadi pribadi yang rendah hati dan tidak mudah menyalahkan orang lain.
2. Menjaga Hubungan Sosial
Saat kita sibuk mengoreksi diri, kita menjadi lebih berhati-hati dalam berbicara dan bersikap, sehingga lebih sedikit konflik yang kita timbulkan.
3. Menumbuhkan Empati
Dengan menyadari bahwa kita pun sering salah, kita menjadi lebih mampu memahami dan memaafkan kesalahan orang lain.
Lantas Bagaimana Cara Belajar Mengoreksi Diri ?.....
" Luangkan waktu untuk refleksi harian " – sebelum tidur, tanya pada diri sendiri: “Apa yang tadi aku lakukan yang bisa menyakiti orang lain?”
" Terbuka terhadap kritik " – dengarkan, jangan langsung membela diri. Kadang, kritik adalah cermin yang jujur.
" Catat kesalahan dan progres " – menulis kesalahan bukan untuk menyesali, tapi untuk memperbaiki di masa depan.
" Kurangi mengomentari orang lain " – semakin sedikit kita menunjuk ke luar, semakin banyak waktu kita untuk melihat ke dalam.
Mengoreksi orang lain memang terasa ringan, bahkan menyenangkan bagi sebagian orang. Tapi hanya orang-orang yang berani dan mau bertumbuh yang memilih jalan yang lebih sulit: "belajar mengoreksi diri sendiri."
Jalan ini tidak mudah, tapi hasilnya membentuk pribadi yang lebih tenang, bijak, dan disegani. Karena pada akhirnya, "dunia tidak butuh lebih banyak penghakim - dunia butuh lebih banyak pribadi yang sadar akan dirinya sendiri."
(***)