.gif)
![]() |
Gambar Gunung Semeru, memuntahkan erupsi, Rabu (14/5/2025). (Dok.PPGA) |
Lumajang, Jawa Timur, SuaraMediaNews.com – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat dengan dua kali erupsi yang terjadi pada Rabu pagi, 14 Mei 2025. Informasi ini disampaikan oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru yang berada di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang.
Erupsi pertama tercatat pada pukul 06.06 WIB dengan kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak gunung. Asap berwarna putih hingga kelabu tampak menyebar ke arah selatan dengan intensitas sedang.
Tak lama berselang, erupsi kedua terjadi pukul 07.40 WIB. Kali ini, kolom abu membumbung setinggi 1.000 meter dengan arah sebaran menuju barat daya. Seismograf mencatat amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi letusan sekitar 121 detik.
“Erupsi terjadi pada pukul 07.40 WIB, kolom abu teramati hingga 1.000 meter dari puncak,” ujar Gufron Alwi, petugas PPGA Semeru dalam laporan tertulisnya.
Aktivitas Vulkanik Masih Fluktuatif
Kepala Bidang Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, mengonfirmasi bahwa kondisi Gunung Semeru masih tergolong fluktuatif. Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap waspada, terutama yang berada di sekitar Besuk Kobokan, jalur yang menjadi langganan aliran lahar dan awan panas.
“Kami imbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari pusat erupsi di sektor tenggara serta 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan,” jelas Yudhi.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjauhi daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu langsung dari Gunung Semeru, terutama saat terjadi cuaca buruk yang berpotensi memicu banjir lahar.
Status Gunung Semeru Masih Waspada (Level II)
Hingga kini, status Gunung Semeru masih berada pada Level II (Waspada). Meski belum naik status, masyarakat di sekitar lereng gunung diminta tetap meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan aktivitas di zona berbahaya.
“Ancaman seperti awan panas guguran, lava pijar, hingga banjir lahar masih mungkin terjadi dan dapat meluas hingga 13 kilometer dari puncak,” tambah Yudhi.
Imbauan untuk Masyarakat
Sebagai langkah antisipatif, masyarakat diminta:
-
Tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah aktif
-
Menghindari aliran sungai terutama saat hujan deras
-
Siaga terhadap potensi awan panas, lava guguran, dan banjir lahar
-
Memantau informasi resmi dari BPBD dan PVMBG
Pemerintah daerah dan pihak terkait terus melakukan pemantauan dan koordinasi untuk memastikan keselamatan warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Semeru. (Red/Bud)