Jakarta — Suaramedianews.com | Pemerintah terus mematangkan rencana penerapan sistem single salary atau gaji tunggal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS). Skema ini digadang-gadang sebagai langkah reformasi birokrasi yang bertujuan menciptakan sistem penggajian yang lebih transparan, sederhana, dan adil.
Rencana penerapan single salary PNS telah menjadi pembahasan dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah menilai perlunya penyederhanaan struktur gaji yang selama ini terdiri dari banyak komponen, seperti gaji pokok, tunjangan melekat, serta berbagai tunjangan tambahan yang berbeda di tiap instansi.
Baca Juga : Pemerintahan Prabowo Tetapkan Standar Baru! ASN Indonesia Emas 2045 Wajib Lincah dan Berbasis Data
Single salary adalah sistem penggajian di mana PNS hanya menerima satu paket gaji utuh, bukan lagi beberapa komponen terpisah. Semua tunjangan — termasuk tunjangan kinerja — akan digabung ke dalam satu nilai gaji yang disesuaikan dengan jabatan, kelas, dan kinerja.
Dengan sistem ini, struktur gaji PNS diharapkan menjadi lebih mudah dipahami, efisien, dan tidak menimbulkan kesenjangan antarinstansi.
Pemerintah menegaskan bahwa penerapan skema ini memiliki beberapa tujuan utama:
1. Meningkatkan Transparansi
Melalui satu paket gaji, publik dapat lebih mudah menilai standar penggajian ASN tanpa adanya perbedaan mencolok antar lembaga.
2. Mendorong Kinerja ASN
Sistem ini juga memungkinkan pemberian tambahan nilai pada gaji berdasarkan evaluasi kinerja yang terukur.
3. Mengurangi Ketimpangan Gaji
Perbedaan tunjangan antarinstansi selama ini sering menjadi sorotan. Single salary diharapkan dapat meminimalkan kesenjangan tersebut.
4. Mempercepat Reformasi Birokrasi
Penggajian yang lebih sederhana akan memudahkan proses administrasi dan pengawasan.
Dalam prosesnya, pemerintah sedang menyiapkan payung hukum, penyesuaian struktur jabatan, hingga analisis job grading agar skema single salary dapat diterapkan secara bertahap.
Sejumlah kementerian terkait juga tengah melakukan pemetaan dan simulasi pembiayaan untuk memastikan sistem ini tidak membebani APBN, namun tetap menjaga kesejahteraan ASN.
Jika diterapkan, PNS akan menerima gaji dalam bentuk satu angka yang telah mencakup seluruh tunjangan. Penilaian kinerja, capaian target, serta jabatan akan menjadi faktor penting dalam penetapan besaran gaji.
Baca Juga : Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik November 2025? Ini Penjelasan Taspen dan Fakta Sebenarnya
Pemerintah menegaskan bahwa tujuan utama sistem ini bukan menurunkan gaji ASN, melainkan menciptakan skema penggajian yang lebih proporsional, kompetitif, dan selaras dengan standar manajemen SDM modern.
Meski masih dalam tahap finalisasi, rencana penerapan single salary untuk PNS menjadi salah satu langkah besar reformasi birokrasi. Masyarakat kini menunggu kepastian regulasi agar skema ini bisa mulai dijalankan secara bertahap dalam beberapa tahun mendatang.
(SAN/SMN)

