iklan adsterra

teks

iklan google

Iklan

terkini

Hujan Deras Masih Melanda Indonesia di Musim Kemarau, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

SUARA MEDIA NEWS
08/07/2025, 11:49 WIB Last Updated 2025-07-08T04:49:29Z

 

Gambar Ilustrasi (hujan istockphoto)


Jakarta, SuaraMediaNews.com | Meskipun saat ini Indonesia telah memasuki musim kemarau, hujan dengan intensitas tinggi justru masih terjadi di banyak wilayah. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat, mengapa hujan deras masih turun di bulan Juli?


Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), anomali cuaca ini telah terdeteksi sejak Mei 2025 dan masih berlangsung hingga kini. Hingga akhir Juni 2025, sekitar 53 persen wilayah Indonesia masih diguyur hujan di atas normal, terutama di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Timur (NTT), Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua.


BMKG mencatat curah hujan ekstrem, seperti di Stasiun Geofisika Deli Serdang (142 mm) dan Stasiun Meteorologi Rendani, Papua Barat (103 mm) pada 2 Juli 2025.


BMKG menyebutkan beberapa faktor atmosfer yang menyebabkan hujan deras masih terus mengguyur wilayah Indonesia, antara lain :

1. Monsun Australia Lemah

Kondisi ini membuat kelembapan di atmosfer wilayah selatan Indonesia masih tinggi.

2. Aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO)

Meski MJO sedang berada di fase lemah (fase 2), pengaruhnya tetap terasa di kawasan timur Indonesia seperti Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.

3. Gangguan Gelombang Atmosfer

Seperti Rossby Ekuator, Gelombang Kelvin, dan Low Frequency yang memperkuat pertumbuhan awan hujan, terutama di Sumatera bagian Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara, Jawa bagian Selatan

4. Kelembaban Udara Tinggi & Suhu Laut Hangat

Dua kondisi ini sangat mendukung pembentukan awan hujan di berbagai wilayah.


BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem

BMKG meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti : Hujan lebat disertai kilat atau petir, Angin kencang, Gelombang tinggi di wilayah perairan


“Kondisi atmosfer sangat dinamis. Meskipun kemarau, potensi hujan ekstrem masih tinggi,” kata BMKG dalam laman resminya, dikutip Selasa (8/7/2025).


BMKG juga melaporkan adanya bibit siklon tropis 98W di sekitar Pulau Luzon yang berdampak pada peningkatan kecepatan angin di wilayah Laut China Selatan dan Filipina Utara

.

Selain itu, sirkulasi siklonik di Samudra Hindia (barat Sumatera) dan Samudra Pasifik (utara Papua Nugini) membentuk zona konvergensi dan konfluensi di sejumlah wilayah antara lain Laut Jawa, Laut Flores, Sulawesi Tengah & Tenggara, Maluku bagian utara

Wilayah-wilayah ini berisiko mengalami hujan sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan.


Tetap pantau informasi terkini hanya di SuaraMediaNews.com
Aktifkan notifikasi kami untuk update cepat & terpercaya!
Utamakan keselamatan saat cuaca buruk. Hindari bepergian jika tidak mendesak.


(tm/rd/tm)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Hujan Deras Masih Melanda Indonesia di Musim Kemarau, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Terkini

Topik Populer