OKU TIMUR - SuaraMediaNews.com || Kondisi jalan poros Batumarta Unit 11 saat ini kian memprihatinkan. Jalan penghubung antara Batumarta Unit 7, Kecamatan Madang Suku III, OKU Timur dengan Batumarta Unit 11, Kecamatan Sinar Peninjauan, OKU tersebut rusak parah dan nyaris tak layak dilalui.
Kerusakan jalan ini bukan persoalan sepele. Di sepanjang ruas jalan, lubang dan jeglongan terlihat hampir di setiap titik. Saat hujan turun, jalan berubah menjadi kubangan air yang licin dan berbahaya, meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengendara roda dua maupun roda empat.
Akibat jalan Batumarta rusak, mobilitas warga di dua wilayah kecamatan tersebut menjadi sangat terbatas. Warga mengaku kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari, mulai dari berangkat bekerja, mengantar anak sekolah, hingga mengangkut hasil kebun.
“Kalau hujan, jalan licin dan tidak kelihatan mana yang dalam. Kendaraan sering terperosok,” keluh salah seorang warga.
Bagi masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan, kondisi ini berdampak langsung pada pendapatan. Biaya angkut meningkat, waktu tempuh lebih lama, bahkan tak jarang hasil kebun terlambat sampai ke pengepul.
Rusaknya jalan penghubung Batumarta ini secara tidak langsung menghambat perputaran ekonomi desa. Akses logistik terganggu, harga jual hasil panen bisa turun, dan distribusi kebutuhan pokok menjadi tidak lancar.
Dari sisi sosial, jalan rusak juga menyulitkan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan. Ketika kondisi darurat terjadi, warga harus berpikir dua kali untuk melintas karena takut kendaraan rusak atau terjebak di jalan berlubang.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten OKU dan OKU Timur dapat turun langsung melihat kondisi jalan poros Batumarta yang rusak di banyak titik. Mereka menilai, dengan peninjauan langsung, pemerintah bisa memahami betul dampak nyata yang dirasakan masyarakat.
“Harapan kami sederhana, jalan ini segera diperbaiki agar aktivitas warga kembali normal,” ujar warga lainnya.
Perbaikan infrastruktur jalan Batumarta dinilai sangat mendesak, bukan hanya untuk kenyamanan, tetapi juga demi keselamatan dan keberlangsungan ekonomi masyarakat setempat.
Jalan yang baik bukan sekadar akses fisik, melainkan urat nadi kehidupan warga desa. Ketika jalan rusak dibiarkan terlalu lama, yang terhambat bukan hanya kendaraan, tetapi juga harapan masyarakat akan pembangunan yang merata.
(Tim)

