 |
| Kondisi Banjir diwilayah RT 19 RW 6 Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Kota Palembang |
Palembang - Suaramedianews.com | Banjir kembali melanda wilayah RT 19 RW 6 Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, usai hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Rabu malam. Genangan air yang cukup tinggi bahkan mencapai setinggi dengkul orang dewasa, membuat aktivitas warga lumpuh total sejak pagi. (Kamis 4 Desember 2025)
Sejumlah wilayah seperti Kajang Bayan dan kawasan kavling RT 19 turut terendam. Kondisi ini semakin memperburuk mobilitas warga yang tidak bisa keluar rumah.
“Airnya sampai dengkul, rumah-rumah kebanjiran. Kami kesulitan beraktivitas, bahkan tidak bisa keluar rumah,” ujar Jamal, salah satu warga terdampak banjir Gandus Palembang.
Baca Juga : Banjir Bandang di Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara — Alarm Keras untuk Mitigasi Bencana Indonesia
Warga menilai penyebab banjir adalah saluran air dan terowongan yang tersumbat di pinggir jalan besar. Saluran tersebut berada pada jalur Jalan Sofyan menuju Nawas, yang seharusnya menjadi aliran utama air hujan menuju Sungai Musi. Karena tersumbat, air meluap dan menggenangi permukiman.
Kondisi ini bukan kali pertama terjadi, sehingga warga semakin mendesak agar pemerintah segera memberi solusi permanen.
Masyarakat RT 19 RW 6 meminta Camat Gandus dan Lurah Gandus untuk bertindak cepat. Mereka juga menyampaikan permohonan langsung kepada Walikota Palembang, Ratu Dewa, agar segera memerintahkan Dinas PUPR Kota Palembang membuka saluran air yang tersumbat.
Baca Juga : Cuaca Ekstrem Lampung Hari Ini, BMKG Ingatkan Warga untuk Tingkatkan Kewaspadaan
“Mohon dengan sangat Pak Walikota, segera perbaiki saluran ini. Jangan biarkan banjir terus mengganggu kehidupan warga. Dinas PUPR tolong cepat tindak, buka terowongan dari Jalan Sofyan ke Nawas supaya air kembali mengalir ke Sungai Musi,” tulis warga dalam surat permohonan bersama.
Masyarakat berharap pemerintah memberikan penanganan segera untuk mengakhiri persoalan banjir berulang di Gandus Palembang. Warga menilai pembukaan saluran air dan pembersihan terowongan merupakan langkah mendesak agar banjir tidak kembali terjadi ketika curah hujan meningkat.
(Pajar Hadi)
