Mahasiswa UNILA dan ITERA Gelar Kampus Lapangan Geologi untuk Perkuat Pengembangan Geopark Kaldera Suoh

terkini

iklan kanan juga

Mahasiswa UNILA dan ITERA Gelar Kampus Lapangan Geologi untuk Perkuat Pengembangan Geopark Kaldera Suoh

SUARA MEDIA NEWS
30 November 2025, 08:46 WIB Last Updated 2025-11-30T01:52:12Z

 

Brida Lampung Barat



LAMPUNG BARAT SuaraMediaNews.com | Langkah nyata dalam mendorong pengembangan Geopark Kaldera Suoh kembali dilakukan melalui kegiatan Kampus Lapangan Geologi yang melibatkan mahasiswa geologi UNILA dan geologi ITERA. Sabtu (29/11/2025


Kegiatan ilmiah ini berlangsung selama tiga hari dan diprakarsai oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Lampung Barat, dengan fokus eksplorasi pada tiga geosite utama: Balik Bukit, Batu Brak, dan Lumbok Seminung.


Baca Juga : BRIDA Gandeng Mahasiswa UNILA dan ITERA Gelar Kampus Lapangan Geologi di Tiga Geosite Kaldera Suoh


Program ini dirancang sebagai bagian dari upaya memperkuat riset geologi sekaligus membuka ruang kolaborasi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan komunitas ilmiah untuk mempersiapkan Geopark Kaldera Suoh menuju pengakuan nasional.


Sebelum turun ke lapangan, seluruh peserta mengikuti Forum Group Discussion (FGD) yang digelar di oleh BRIDA Lampung Barat. Forum ini menjadi ruang diskusi awal untuk pemahaman geologi dasar, arah penelitian, serta pemetaan strategi pengembangan geopark.


Dalam FGD tersebut, Kepala BRIDA Lampung Barat "Nowo Wibawono, S.Pd,.M.Pd)" menyampaikan bahwa kegiatan kampus lapangan ini merupakan instrumen penting dalam membangun pondasi ilmiah bagi geopark daerah.


“Geopark Kaldera Suoh bukan hanya aset wisata, tetapi juga laboratorium alam yang harus kita kelola secara ilmiah. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin memastikan bahwa setiap data geologi yang dikumpulkan memiliki kontribusi nyata bagi peta pengembangan geopark Lampung Barat ke depan,” ujarnya.


Baca Juga : Sosialisasi Geopark Kaldera Suoh, BRIDA Lampung Barat Dorong Pelestarian Warisan Geologi


Ia menambahkan bahwa BRIDA terus membuka ruang bagi universitas di Indonesia untuk ikut serta dalam riset geologi yang berlangsung di kawasan suoh, terutama mengingat pentingnya dokumentasi ilmiah dalam pengajuan geopark ke level yang lebih tinggi.


Sementara itu, Sekretaris BRIDA Lampung Barat " Sadikin, ST dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa sinergi pemerintah daerah dengan kampus menjadi kekuatan utama dalam pengembangan kawasan berbasis ilmu pengetahuan.


“Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah pengembangan geopark berangkat dari riset. Mahasiswa UNILA dan ITERA hadir bukan hanya untuk observasi, tetapi untuk ikut membangun basis data geologi yang solid. Inilah wujud kolaborasi riset yang kita harapkan terus berkelanjutan,” jelasnya.


Baca Juga : Melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), Pemkab Lambar Launcing Buku Seri Kaldera Nusantara "Dari Liwa Ke Suoh"


FGD berlangsung interaktif dengan pembahasan mulai dari sejarah Kaldera Suoh, potensi geologi unik yang dimiliki, hingga standar penelitian lapangan yang harus dipenuhi mahasiswa.


Usai FGD, rombongan mahasiswa geologi UNILA dan geologi ITERA bergerak menuju geosite pertama, Balik Bukit. Di lokasi ini mereka mempelajari struktur batuan vulkanik tua, rekam jejak letusan masa lampau, hingga karakter morfologi yang membentuk bentang alam Geopark Kaldera Suoh.


Hari kedua berlanjut ke Batu Brak, salah satu wilayah dengan kekayaan batuan metamorf yang menjadi bagian penting dalam proses pembentukan bentang alam Lampung Barat. Para dosen pendamping menjelaskan metode pengukuran, pengamatan singkapan, serta cara membaca struktur geologi yang tersingkap di permukaan.


Lokasi terakhir adalah Lumbok Seminung, geosite yang dikenal memiliki komposisi batuan dan potensi geologi kompleks akibat aktivitas tektonik. Di titik ini mahasiswa memetakan struktur patahan, memeriksa kondisi geomorfologi, dan mempelajari proses geodinamika yang membentuk kawasan tersebut.


Pendamping akademis dari UNILA dan ITERA—mulai dari Kaprodi hingga para dosen—turut memberikan pengarahan langsung, memastikan setiap observasi berjalan sesuai prosedur ilmiah.


Para mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini menyampaikan antusiasme mereka. Bagi mereka, kampus lapangan ini menjadi pengalaman berharga dan bentuk nyata pembelajaran geologi yang tidak tergantikan oleh kelas teori.


Rizki, mahasiswa geologi ITERA semester lima, mengatakan bahwa Geopark Kaldera Suoh memberikan pengalaman observasi yang lengkap.


“Tipe batuannya sangat variatif dan memungkinkan kami mempraktikkan banyak metode analisis. Ini benar-benar laboratorium alam yang lengkap,” ujarnya.


Senada dengan itu, Rara, mahasiswa geologi UNILA, menilai kegiatan ini membuka perspektif baru tentang potensi geologi Lampung Barat.


“Kami baru sadar bahwa Lampung memiliki kekayaan geologi yang begitu besar. Kegiatan kampus lapangan ini membuat kami lebih memahami bagaimana data geologi bisa digunakan untuk pengembangan geopark,” katanya.


Mahasiswa lain, Dimas, menambahkan bahwa kolaborasi UNILA dan ITERA membuat suasana belajar lebih hidup dan memudahkan pertukaran pengetahuan.


“Kerja tim lintas kampus membuat penelitian lebih efektif. Kami saling belajar teknik observasi yang berbeda,” tuturnya.


Kegiatan kampus lapangan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang BRIDA dalam menyiapkan data dan dokumen ilmiah untuk mendukung pengembangan Geopark Kaldera Suoh. Pemerintah daerah menilai bahwa penguatan riset lapangan adalah langkah paling penting sebelum pengajuan geopark ke tingkat nasional.


Melalui kolaborasi dengan UNILA dan ITERA, BRIDA memastikan bahwa setiap potensi geologi yang dimiliki Suoh dapat terpetakan secara ilmiah dan terpublikasi dengan baik. Kegiatan ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang akan terus menghidupkan ekosistem riset di Lampung Barat.


Dengan dukungan penelitian, pendampingan akademis, dan komitmen pemerintah daerah, Geopark Kaldera Suoh dinilai semakin siap menuju validasi geopark nasional. Kolaborasi mahasiswa geologi UNILA dan ITERA menjadi bukti bahwa pengembangan geopark bukan hanya urusan pariwisata, melainkan proses ilmiah jangka panjang yang melibatkan berbagai pihak.


BRIDA Lampung Barat menegaskan bahwa riset-lah yang menjadi dasar utama untuk memperkuat status dan masa depan geopark daerah.


(Tim)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mahasiswa UNILA dan ITERA Gelar Kampus Lapangan Geologi untuk Perkuat Pengembangan Geopark Kaldera Suoh

Terkini

Iklan