Lampung Barat – SuaraMediaNews.com | Wakil Bupati Lampung Barat, Mad Hasnurin, memberikan apresiasi tinggi kepada warga atas semangat gotong royong dalam membangun jembatan darurat penghubung antara Kelurahan Pasar Liwa dan Hanakau.
Pembangunan jembatan darurat tersebut dilakukan warga secara swadaya setelah badan jalan di wilayah Seranggas, Kecamatan Balik Bukit, putus total akibat banjir beberapa waktu lalu. Jalur tersebut merupakan akses penting bagi masyarakat, termasuk pelajar yang setiap hari melintasi jalan itu menuju sekolah.
Pada Kamis (6/11/2025), Mad Hasnurin turun langsung ke lokasi pembangunan jembatan untuk meninjau perkembangan sekaligus menyampaikan apresiasi atas inisiatif warga.
“Hari ini kami memastikan tindak lanjut instruksi Pak Bupati beberapa hari lalu untuk penanganan jalan Liwa–Hanakau. Alhamdulillah, sudah mulai ditangani secara gotong royong oleh masyarakat,” ujar Mad Hasnurin di lokasi.
Mad Hasnurin menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat kebersamaan masyarakat dalam menghadapi kondisi sulit. Ia menilai, gotong royong warga Lampung Barat merupakan bukti nyata kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam membantu pemerintah mempercepat pemulihan infrastruktur pascabencana.
“Alhamdulillah, semangat gotong royong masyarakat masih terjaga. Ini kepentingan bersama karena jalan ini bukan hanya untuk warga, tapi juga akses utama anak-anak sekolah,” tambahnya.
Mad Hasnurin menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam dalam menyikapi kondisi ini. Pemkab Lampung Barat telah mengusulkan pembangunan jembatan permanen ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sebelumnya, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus juga telah melaporkan kerusakan jalan dan jembatan tersebut ke Kementerian PUPR. Menurut Parosil, pihak kementerian sudah berjanji akan menangani pembangunan jembatan permanen pada tahun 2026.
“Kementerian PUPR sudah menyatakan siap membantu, hanya saja karena faktor anggaran dan prioritas nasional, pembangunan tidak bisa dilakukan tahun ini,” jelas Mad Hasnurin.
Ia menambahkan, pembangunan jembatan permanen membutuhkan perencanaan teknis yang matang, sehingga tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Namun demikian, pemerintah daerah terus berupaya maksimal melakukan pemulihan infrastruktur yang terdampak bencana, meski terkendala oleh keterbatasan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT).
“Pemerintah terus berusaha sebaik mungkin. Memang butuh waktu dan perencanaan. Tapi semangat masyarakat luar biasa, dan itu menjadi motivasi bagi kami untuk terus bekerja,” pungkasnya.
Dengan adanya gotong royong warga dan perhatian pemerintah, masyarakat berharap akses jalan Liwa–Hanakau segera kembali normal. Pembangunan jembatan permanen diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mendukung mobilitas dan perekonomian masyarakat Lampung Barat.
Semangat kebersamaan ini menjadi contoh bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci utama dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur Lampung Barat yang tangguh dan berkelanjutan.
(Red)

