Prabowo Subianto, Kritik Itu Penting untuk Demokrasi dan Pemimpin Harus Siap Dikoreksi

terkini

iklan kanan juga

Prabowo Subianto, Kritik Itu Penting untuk Demokrasi dan Pemimpin Harus Siap Dikoreksi

SUARA MEDIA NEWS
31 Oktober 2025, 09:37 WIB Last Updated 2025-10-31T02:37:01Z

 

acara pemusnahan barang bukti narkotika hasil pengungkapan Polri selama satu tahun terakhir
Presiden RI (Prabowo Subianto)


Jakarta SuaraMediaNews.com | Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa kritik dalam demokrasi merupakan hal penting yang tidak boleh dihindari oleh seorang pemimpin. Menurutnya, kritik adalah bentuk kepedulian rakyat dan menjadi “vitamin” yang memperkuat arah perjalanan bangsa.


Pesan itu disampaikan Prabowo saat menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkotika hasil pengungkapan Polri selama satu tahun terakhir di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10).


Dalam kesempatan tersebut, selain memberikan apresiasi atas kerja keras Polri dalam memberantas narkoba, Prabowo juga menyampaikan pandangan mendalam tentang demokrasi dan kepemimpinan yang terbuka terhadap kritik.


“Bersaing bagus, kritik harus, koreksi harus. Pemimpin yang tidak mau dikoreksi, dia akan terjebak dalam kesalahan-kesalahan,” ujar Prabowo di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, jajaran kabinet, serta tokoh-tokoh masyarakat, pemuda, dan mahasiswa.


Prabowo juga berbagi pengalaman pribadinya dalam menghadapi kritik dan fitnah. Ia mengaku sering menyempatkan diri untuk membaca berbagai komentar dan podcast berisi kritik di media sosial.


“Saya suka malam-malam buka podcast-podcast itu, kadang-kadang dongkol juga yah. Apa ini? Tapi saya catat,” ungkapnya sambil tersenyum.


Ia juga mengenang pesan gurunya saat dirinya masih muda dan pernah difitnah. Gurunya berpesan agar tidak takut ketika difitnah, karena itu tanda bahwa seseorang dianggap penting.


“Jangan kecil hati. Engkau difitnah berarti engkau diperhitungkan. Engkau ditakuti, maka kau harus hati-hati,” kenang Prabowo menirukan pesan gurunya.


Dengan gaya santai, Prabowo juga sempat bercanda kepada para hadirin, “Jadi, siapa yang ingin jadi presiden? Gak apa-apa, bagus. Tapi, jadi presiden yang benar, jangan takut dikoreksi,” ucapnya disambut tepuk tangan meriah.


Prabowo menegaskan bahwa dirinya tidak menolak kritik, selama kritik tersebut bersifat membangun dan bertujuan memperbaiki bangsa. “Malam-malam saya buka (media sosial), saya baca, apa iya saya otoriter? Rasanya enggak sih. Jadi ini bagus, koreksi itu baik. Tapi di ujungnya ayo, kita tetap bersatu,” tegasnya.


Ia juga mengingatkan bahwa dalam pengabdian kepada negara, pemimpin tidak boleh terjebak pada emosi pribadi. “Saya punya filosofi, dalam pengabdian berbangsa dan bernegara, jangan diikuti rasa sakit hati. Biasa itu,” ujarnya dengan tenang.


Dalam kesempatan itu, Prabowo memberikan apresiasi tinggi kepada Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) atas kerja keras mereka memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Sepanjang satu tahun terakhir, aparat berhasil menyita barang bukti narkotika berbagai jenis dengan total berat 214,84 ton, senilai Rp29,3 triliun.


“Kita harus kerja sama, teamwork. Saya ucapkan selamat kepada Polri, BNN, Bea Cukai, Kejaksaan, BIN, dan pemerintah daerah. Mari kita perkuat kerja sama dalam mengatasi narkoba,” pungkasnya.


(Sumber : Badan Komunikasi Daerah RI @bakom.ri)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Prabowo Subianto, Kritik Itu Penting untuk Demokrasi dan Pemimpin Harus Siap Dikoreksi

Terkini

Iklan