Lampung Barat – SuaraMediaNews.com | Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 Kabupaten Lampung Barat, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus bersama Wakil Bupati Mad Hasnurin dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melaksanakan ziarah kubur dan doa bersama untuk mengenang para korban gempa bumi Lampung Barat tahun 1994.
Acara yang penuh khidmat tersebut berlangsung pada Kamis, 2 Oktober 2025 di Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit. Ratusan masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta keluarga korban turut hadir dalam kegiatan ini.
Ziarah dipimpin langsung oleh ustadz kondang Hilman Pauzi yang membacakan doa-doa untuk para arwah korban. Suasana haru menyelimuti prosesi tabur bunga dan doa bersama, mengingat tragedi gempa 1994 yang merenggut ratusan nyawa masyarakat Lampung Barat.
Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ziarah kubur ini bukan hanya seremonial dalam rangka HUT Lampung Barat ke-34, tetapi juga bentuk penghormatan kepada mereka yang telah mendahului akibat musibah besar gempa bumi.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengingatkan generasi sekarang atas kronologi 34 tahun lalu. Kita tidak boleh melupakan sejarah dan perjuangan para pendahulu serta saudara-saudara kita yang menjadi korban,” ujar Parosil.
Menurutnya, ziarah kubur ini adalah momentum untuk merenung, berintrospeksi, dan meningkatkan kepedulian sosial, terutama kepada sesama manusia yang pernah mengalami musibah.
Gempa besar yang mengguncang Lampung Barat pada 1994 menjadi salah satu bencana alam paling memilukan dalam sejarah daerah tersebut. Ratusan warga kehilangan nyawa, ribuan lainnya kehilangan rumah, dan infrastruktur hancur total.
Warga yang selamat masih menyimpan memori mendalam tentang betapa dahsyatnya guncangan kala itu. Bahkan hingga kini, cerita tentang gempa tersebut kerap diceritakan turun-temurun kepada generasi muda agar tidak hilang dari ingatan kolektif masyarakat Lampung Barat.
Dengan adanya ziarah kubur korban gempa 1994, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat berupaya memastikan bahwa peristiwa ini terus diingat sebagai pelajaran berharga untuk mitigasi bencana di masa depan.
Dalam suasana penuh kekhusyukan, doa bersama dipimpin oleh Ustadz Hilman Pauzi. Para peserta ziarah menundukkan kepala, memanjatkan doa agar arwah para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Bupati Parosil Mabsus juga mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk bersama-sama melantunkan doa, sekaligus menanamkan empati serta rasa kebersamaan.
“Mari sama-sama kita mendoakan saudara-saudara kita, semoga ditempatkan di surganya Allah. Semoga doa kita hari ini membawa kedamaian, baik untuk almarhum maupun untuk kita semua yang masih diberi kesempatan hidup,” kata Bupati dua periode itu.
Momentum peringatan HUT ke-34 Lampung Barat tahun ini terasa semakin bermakna dengan adanya rangkaian kegiatan ziarah kubur dan doa bersama korban gempa 1994. Menurut Bupati Parosil, momen ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan refleksi diri, sekaligus meningkatkan semangat membangun daerah.
“Ziarah kubur dan doa bersama ini juga menjadi momen refleksi atas bertambahnya usia Kabupaten Lampung Barat. Kita jadikan sejarah pahit ini sebagai pengingat agar ke depan lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana alam,” tambah Parosil.
Tak hanya Bupati dan Wakil Bupati, kegiatan ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda Lampung Barat, mulai dari unsur TNI, Polri, Kejaksaan, hingga pejabat pemerintahan daerah.
Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam menghormati jasa para korban sekaligus memperkuat solidaritas antar elemen masyarakat. Para keluarga korban yang hadir pun mengaku terharu sekaligus berterima kasih atas perhatian pemerintah daerah.
Kegiatan ziarah kubur korban gempa Lampung Barat 1994 bukan hanya rutinitas dalam peringatan HUT daerah, tetapi juga sarana edukasi sejarah bagi generasi muda.
Anak-anak dan pelajar yang turut hadir bisa belajar langsung mengenai sejarah daerah mereka, bagaimana masyarakat Lampung Barat pernah mengalami ujian berat, serta bagaimana semangat kebersamaan membantu proses pemulihan.
Hal ini sejalan dengan pesan Bupati Parosil Mabsus yang selalu menekankan pentingnya melibatkan generasi muda dalam setiap peringatan sejarah, agar mereka tumbuh dengan rasa cinta tanah air dan empati terhadap sesama.
Memasuki usia ke-34, Kabupaten Lampung Barat terus berbenah menuju daerah yang lebih maju dan sejahtera. Peringatan HUT tahun ini diharapkan tidak hanya menjadi seremonial belaka, tetapi juga momentum untuk memperkuat solidaritas, kepedulian sosial, serta semangat gotong royong masyarakat.
Parosil Mabsus berharap agar semangat persatuan yang lahir dari tragedi 1994 bisa terus dijaga hingga kini. “Lampung Barat berdiri dan tumbuh bukan hanya karena pemerintah, tetapi karena kebersamaan kita semua. Mari kita jaga dan rawat persatuan ini demi masa depan yang lebih baik,” tutupnya.
Ziarah kubur dan doa bersama korban gempa Lampung Barat 1994 dalam rangka HUT ke-34 Kabupaten Lampung Barat menjadi simbol penghormatan, pengingat sejarah, sekaligus refleksi untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Dengan melibatkan Forkopimda, tokoh agama, keluarga korban, hingga masyarakat luas, kegiatan ini menunjukkan betapa pentingnya solidaritas dan kepedulian sebagai pondasi pembangunan daerah.
Semoga di usia ke-34 ini, Lampung Barat semakin tangguh, sejahtera, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta kebersamaan.
(TIM)
