Lamongan, Jatim, SuaraMediaNews.com – Sebuah video memperlihatkan aksi keributan antar sejumlah pemuda di dekat rel kereta api (KA) viral di media sosial.
Kejadian tersebut terekam kamera CCTV dan disebut berlangsung di Desa Waru Tengah, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Minggu sore (15/6/2025).
Dalam video berdurasi sekitar 50 detik, terlihat seorang penjaga palang pintu rel berdiri di samping palang yang telah tertutup, menandakan adanya kereta api yang akan segera melintas.
Namun, di saat situasi seharusnya tenang, dua pemuda yang sedang berboncengan motor justru dikejar oleh kelompok pemuda lainnya dan langsung mendapat lemparan batu.
Pemuda yang dibonceng motor terlihat turun dan membalas serangan dengan melemparkan batu ke arah lawan.
Aksi saling lempar batu terus berlangsung dan membuat sejumlah pengguna jalan resah. Penjaga palang pintu pun tampak mencoba menegur dan memperingatkan mereka karena kereta akan segera lewat.
Cuplikan dalam video juga menyebutkan: "Telah terjadi keributan antar pemuda, seorang pengendara motor yang berboncengan dihadang pemuda berjaket hitam."
Menanggapi video yang beredar, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, membenarkan bahwa insiden tersebut terjadi di jalur perlintasan antara Stasiun Surabaya dan Pucuk, wilayah Kabupaten Lamongan.
"Benar, kejadiannya kemarin sore di pelintasan antara Surabaya menuju Pucuk," ungkap Luqman saat dikonfirmasi pada Senin (16/6/2025).
Luqman memastikan bahwa kejadian tersebut tidak berdampak pada perjalanan kereta api maupun menimbulkan korban luka.
"Tidak ada KA yang terganggu maupun korban akibat insiden tersebut. Kereta tetap melaju sesuai jadwal," jelasnya.
Lebih lanjut, Luqman mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api, terutama pelintasan sebidang.
Ia menekankan pentingnya disiplin berlalu lintas guna menghindari risiko kecelakaan atau kejadian serupa.
"Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan mematuhi aturan saat melintas. Pastikan berhenti sejenak, melihat, dan mendengarkan sebelum menyeberang. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," tegasnya.
Dengan meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat, diharapkan situasi serupa tidak kembali terulang, serta keselamatan di jalur rel kereta api tetap terjaga. (Budi)
