Iklan adobe

Hari Pers Nasional 2025

iklan adsterra

teks

iklan google

Iklan

terkini

Penjabat Bupati Lambar CURHATKAN Keluh Kesah Masyarajat Lampung Barat

SUARA MEDIA NEWS
25/03/2024, 23:43 WIB Last Updated 2024-03-25T16:52:25Z


suaramedianews.com, Lampung Barat - Penjabat Bupati Lambar Drs. Nukman M.M sampaikan konflik masyarakatnya terkait  hewan buas harimau.


Nukman menyampaikan di Kabupaten Lampung Barat yaitu di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh terkait terjadinya konflik antara manusia dan binatang buas harimau," ungkapnya


Itylah yang disampaikan Pj Bupati Lampung Barat Drs. Nukman M.M pada saat mengikuti Safari Ramadhan di Tingkat Provinsi Lampung, yang di selenggarakan di Masjid Nurul Iman Pekon Sindang Pagar Kecamatan Sumber Jaya, Senin 25 Maret 2024.


Kegiatan Safari Ramadhan Tingkat Provinsi Lampung dipimpin oleh wakil ketua II Dewan Perwakikan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Yosi Rizal S.H didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung Ir. Fahrizal Darminto MA berserta jajarannya.


Dalam kegiatan itu juga disertai dengan penyerahan santunan kepada anak yatim piatu, Fakir Miskin dan bantuan Masjid dan diserahkan langsung oleh wakil ketua II DPRD Provinsi Lampung didampingi Penjabat Bupati Lampung Barat dan perangkatnya.


Nukman berharap agar keluh kesah masyarakatnya,  kepada Pemerintah Provinsi Lampung melalui Gubernur Ir. Arinal Djunaidi untuk menjembatani kepada pihak Kementerian Kehutanan agar supaya ada tindaklanjut penanganan serius terhadap permasalahan itu "Bagaimana penanganan ini agar terselesaikan dengan baik," pintanya. 


dirinya mengatakan pihaknya telah melakukan kordinasi namun sampai dengan saat ini belum ada bantuan khusus yang diberikan Kementerian."Karena dengan adanya musibah tersebut masyarakat Kecamatan Suoh dan BNS terdampak ekonomi," sambungnya. 


"Mengingat masayarakat Suoh dan Bns sebagian besar merupakan petani kopi dan tidak lama lagi akan memasuki masa musim panen," masih kata Nukman.  


Dikatakan Nukman, bahwa dimasa penangkapan harimau oleh tim satgas taman safari bogor dan pihak Taman Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang kini sedang dalam melakukan penangkapan, sehinga melarang masyarakat untuk melakukan aktivitas berkebun demi keselamatannya. 


"Sementara itu pendapatan utama masyarakat Suoh dan BNS memang bersumber dari hasil pertanian kopi . dan jika aktivitas berkebun mereka kita hentikan  maka bagaimana  mereka untuk menutupi kebutuhannya." tuturnya.


Dirinya menceritakan sejauh ini pihaknya sudah menerima bantuan lima buah perangkap untuk menangkap hawan berjuluk raja rimba tersebut. "Namun sampai dengan saat ini belum membuahkan hasil," kata dia.


Menanggapi hal tersebut ketua II DPRD Provinsi Lampung mengatakan  pihaknya akan segera mengagendakan rapat koordinasi kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk mencari solusinya.


Menurutnya, musibah tersebut terjadi diakibatkan semakin sempitnya habitat asli satwa di area TNBBS "kita akan biacarakan bagaimana caranya untuk menata kembali habitat mereka (hewan)," terangnya.


"Meskipun Undang-undang kadang-kadang lebih mengedepankan prikebinatangan tapi tentu kita tidak boleh tunduk dengan hal seperti itu," jelasnya 


"Kita harus carikan jalan keluarnya," tutupnya.


Sebelumnya, hewan berkumis panjang tersebut sudah menerkam tiga orang masyarakat Suoh dan Bandar Negeri Suoh yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan satu orang selamat mengalami luka parah bagian kepala. (**)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Penjabat Bupati Lambar CURHATKAN Keluh Kesah Masyarajat Lampung Barat

Terkini

Topik Populer

Iklan melayang