Lampung Barat — SuaraMediaNews.com | Kunjungan kerja Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Zulkarnain , menjadi momentum penting bagi Lampung Barat dalam memperkuat keharmonisan dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan serta keagamaan.
Kegiatan yang berlangsung di MTsN 1 Lampung Barat ini mempertemukan pemerintah daerah, tokoh agama, hingga para ASN Kemenag.
Baca Juga : Pemkab Lampung Barat Siap Perkuat Sinergi dengan Kemenag Majukan Pendidikan dan Moderasi Beragama
Dalam suasana hangat penuh kebersamaan, Plt. Kepala Kemenag Lampung Barat, Miftahus Surur , memaparkan kondisi kehidupan beragama di daerah yang merekrut 312.376 jiwa dengan keberagaman yang saling memperkuat.
Indeks kerukunan umat beragama Lampung Barat tahun 2024 mencapai angka 78, bahkan lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Kabupaten ini memiliki:
-
5 madrasah negeri dan 105 madrasah swasta , semuanya telah meraih predikat Adiwiyata,
-
1.416 guru , serta
-
41 penyuluh agama dari berbagai agama.
Meski jumlah tokoh agama baru mencapai 226 orang, kebutuhan idealnya lebih dari 4.000, Lampung Barat tetap berhasil menjaga toleransi dan kerukunan sebagai modal sosial yang kuat.
Kepala Kanwil menekankan bahwa ASN Kemenag harus hadir sebagai pelayan publik yang responsif dan berintegritas.
“Bukan zamannya pejabat hanya duduk nyaman sementara masyarakat menunggu. Pelayanan prima adalah harga mati,” ujarnya.
Ia menekankan semangat Asta Protas dan mengingatkan ASN untuk menghadirkan manfaat bagi masyarakat dalam setiap jabatan yang diemban.
Sementara itu, Pemkab Lampung Barat melalui Sekda Nukman menegaskan dukungan penuh terhadap upaya Kemenag. Program Sinergi akan diarahkan untuk meningkatkan kualitas madrasah, memperkuat moderasi beragama, serta memperluas layanan keagamaan.
“Kerja sama ini menjadi kunci bagi pembangunan generasi berkarakter. Madrasah kini menjadi pilihan utama keluarga, dan kami ingin terus mendorong transformasinya,” kata Sekda.
Kunjungan ini menjadi bukti bahwa kerja sama pemerintah daerah dan Kemenag bukan hanya tentang program, tetapi tentang upaya bersama menciptakan masyarakat yang cerdas, rukun, dan berkemajuan .
(Red)

