Tani Digital Wujudkan Pertanian Modern, Menkomdigi Meutya Hafid Dorong Teknologi untuk Ketahanan Pangan Nasional

terkini

iklan kanan juga

Tani Digital Wujudkan Pertanian Modern, Menkomdigi Meutya Hafid Dorong Teknologi untuk Ketahanan Pangan Nasional

SUARA MEDIA NEWS
08 November 2025, 14:47 WIB Last Updated 2025-11-08T07:49:59Z

Teknologi Pertanian
Dok, Kemkomdigi RI

 

Sragen, Jawa Tengah SuaraMediaNews.com | Dunia pertanian Indonesia kini memasuki era baru yang lebih modern dan berbasis data. Tidak lagi sekadar mengandalkan tenaga manusia dan lahan, melainkan juga teknologi digital untuk meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani.


Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menunjukkan dukungannya terhadap ketahanan pangan nasional melalui program Tani Digital, yang menghadirkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk membantu petani bertani lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan.


Dalam kegiatan Panen Tani Digital di Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Rabu (5/11/2025), Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan pentingnya teknologi yang benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.


“Teknologi baru itu tidak hanya mengawang, tapi harus membumi. Internet of Things (IoT) dan kecerdasan artifisial (AI) harus kita manfaatkan agar berdampak langsung terhadap produktivitas masyarakat,” ujar Meutya Hafid.


Salah satu alat unggulan dalam program Tani Digital adalah IoT Smart Precision Agriculture System, inovasi buatan anak bangsa yang mampu meningkatkan hasil panen sekaligus menghemat biaya produksi.


Menurut Meutya Hafid, hasil uji coba menunjukkan peningkatan produktivitas yang signifikan serta penurunan penggunaan pupuk hingga 50 persen.


“Produktivitas naik, penggunaan pupuk turun hingga 50 persen, bahkan emisi karbon dan polusi air juga ikut berkurang,” jelas Meutya.


Program Tani Digital ini merupakan kolaborasi antara Kemkomdigi, Kementerian Pertanian, Pemerintah Kabupaten Sragen, dan berbagai startup lokal penyedia teknologi, dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional berbasis data dan inovasi digital.


“Kalau kita ingin mewujudkan kedaulatan pangan, teknologinya juga harus berdaulat. Anak-anak muda ini telah membuktikan bahwa startup lokal bisa memberi solusi nyata,” tegasnya.


Meutya Hafid menambahkan bahwa Tani Digital sejalan dengan visi dan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya teknologi modern untuk mencapai swasembada pangan.


“Bapak Presiden menegaskan, untuk mencapai swasembada pangan, kita harus menggunakan teknologi seperti IoT dan kecerdasan artifisial. Dan inilah yang sedang kita wujudkan,” ujarnya.


Salah satu petani asal Kabupaten Sragen, Tri Widodo, menjadi bukti nyata manfaat teknologi digital di sektor pertanian. Kepada Menkomdigi, ia menceritakan pengalamannya setelah menggunakan alat digital bernama “Jinawi”.


“Sebelum pakai alat digital, pupuk per hektar bisa sampai 1,05 ton. Setelah pakai Jinawi, cukup 650 kilogram per hektar. Jadi hematnya sekitar 40 persen,” kata Tri Widodo.


Selain hemat pupuk, alat ini juga membantu petani memantau kondisi tanah secara real time. “Saya bisa tahu kondisi tanah, kadar asam, dan kesehatan lahan lewat alat ini. Jadi bisa cepat ambil keputusan,” tambahnya.


Transformasi pertanian lewat program Tani Digital membuktikan bahwa teknologi bukan hanya milik kota besar. Kini, petani di desa pun dapat memanfaatkan inovasi digital untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga kelestarian lingkungan.


Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, startup lokal, dan para petani, Indonesia melangkah pasti menuju pertanian yang cerdas, berdaulat, dan berkelanjutan — demi memperkuat ketahanan pangan nasional


(Tim)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Tani Digital Wujudkan Pertanian Modern, Menkomdigi Meutya Hafid Dorong Teknologi untuk Ketahanan Pangan Nasional

Terkini

Iklan