Google ADS

terkini

Iklan sosial bar ads terra

Kosong

Menjadi Cahaya bagi Orang Lain, Hidup yang Bermanfaat

SUARA MEDIA NEWS
21 Agustus 2025, 13:00 WIB Last Updated 2025-08-21T06:00:00Z

 

Menjadi Cahaya bagi Orang Lain, Hidup yang Bermanfaat
gambar Ilustrasi oleh SMN


Artikel | SuaraMediaNews.com

Setiap orang tentu ingin hidupnya bermakna. Namun, seringkali kita terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang membuat kita lupa bahwa keberadaan kita bisa memberi arti bagi orang lain. 

Hidup bukan hanya tentang mengejar kesuksesan pribadi, tapi juga tentang menjadi cahaya bagi orang lain—menerangi, menguatkan, dan memberi harapan.


Menjadi cahaya bukan berarti kita harus selalu hebat, kaya, atau terkenal. Cahaya bisa hadir dalam bentuk sederhana: sebuah senyuman yang tulus, kata-kata yang menenangkan hati, atau tangan yang siap membantu saat orang lain kesulitan.


Cahaya adalah simbol kebaikan. Saat kita mampu berbagi kebaikan, sekecil apapun, kita sebenarnya sedang membantu orang lain agar tidak berjalan dalam kegelapan hidupnya. Dan menariknya, semakin sering kita berbagi cahaya, semakin terang pula hidup kita sendiri.


Banyak orang berpikir bahwa untuk hidup bermanfaat harus melakukan sesuatu yang besar, padahal kebaikan sederhana justru seringkali berdampak lebih luas. Contohnya:

Menyapa orang dengan ramah di pagi hari.

Membantu teman yang sedang kesulitan tanpa pamrih.

Mendengarkan curhatan orang lain dengan penuh perhatian.

Memberikan ilmu atau pengalaman yang kita punya agar bermanfaat bagi sesama.


Hal-hal kecil ini mungkin tampak biasa, tapi bisa jadi itulah “cahaya” yang orang lain butuhkan.


Hidup yang hanya dipenuhi dengan kepentingan pribadi cenderung terasa hampa. Tapi saat kita bisa menjadi cahaya bagi orang lain, hidup terasa lebih hangat dan bernilai. Ada kepuasan batin yang tidak bisa dibeli dengan materi.

Beberapa alasan mengapa penting untuk berbagi cahaya dalam kehidupan:

  1. Meninggalkan jejak kebaikan. Kebaikan yang kita tanam bisa dikenang orang lain bahkan setelah kita tiada.

  2. Menguatkan diri sendiri. Saat membantu orang lain, sebenarnya kita sedang menguatkan diri kita sendiri.

  3. Menularkan energi positif. Cahaya itu menular. Orang yang merasakan kebaikan kita akan cenderung melakukan hal yang sama kepada orang lain.


Ada banyak cara untuk mempraktikkan hidup yang bermanfaat, di antaranya:

  • Berbagi ilmu dan pengalaman. Setiap orang punya pengetahuan unik. Jangan ragu untuk membagikannya, karena bisa jadi itu membantu orang lain.

  • Menjadi pendengar yang baik. Kadang orang tidak butuh nasihat panjang, hanya butuh telinga yang mau mendengarkan.

  • Memaafkan dan memberi ruang. Dengan hati yang lapang, kita sedang memberi cahaya pada orang yang mungkin sedang gelap karena kesalahan.

  • Memberikan semangat. Kata-kata sederhana seperti “Kamu pasti bisa” bisa menjadi penyelamat di hari seseorang yang penuh beban.

  • Melakukan kebaikan tanpa pamrih. Semakin tulus kita memberi, semakin terang cahaya yang kita pancarkan.


Kita mungkin tidak bisa menyelesaikan semua masalah dunia, tetapi kita bisa berkontribusi dengan cara kita masing-masing. Hidup ini singkat, maka akan jauh lebih indah jika diisi dengan kebaikan.


Dengan menjadi cahaya bagi orang lain, kita sedang menjalani kehidupan yang bermanfaat kehidupan yang tidak hanya bermakna untuk diri sendiri, tapi juga untuk sesama. 


Pada akhirnya, kebaikan yang kita sebarkan akan kembali kepada kita dalam bentuk kebahagiaan yang tak ternilai.


Hidup ini bukan hanya tentang apa yang kita capai, tetapi juga tentang apa yang kita berikan. Cahaya yang kita sebarkan bisa menjadi alasan orang lain untuk terus melangkah. Maka, mari kita mulai dari hal kecil hari ini—senyum, sapa, atau uluran tangan—karena bisa jadi itu adalah cahaya yang paling dibutuhkan orang lain.


(*)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Menjadi Cahaya bagi Orang Lain, Hidup yang Bermanfaat

Terkini

Iklan