Lampung Barat Serius Tangani Sampah, FGD Bahas Strategi Pengelolaan dan Inovasi

terkini

iklan kanan juga

Lampung Barat Serius Tangani Sampah, FGD Bahas Strategi Pengelolaan dan Inovasi

SUARA MEDIA NEWS
27 Agustus 2025, 11:05 WIB Last Updated 2025-08-28T13:36:01Z

Brida Lampung Barat


Lampung Barat – SuaraMediaNews.com | Pemerintah Kabupaten Lampung Barat semakin serius menghadapi persoalan sampah yang kian mendesak. Sebagai bentuk langkah nyata, Pemkab menggelar Focus Group Discussion (FGD) Strategi Pengelolaan Sampah di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kompleks Perkantoran Pemda Lampung Barat, Rabu (27/8/2025).


FGD bertema “Strategi Pengelolaan Sampah: Mendorong Sinergi dan Inovasi Penanganan Sampah di Kabupaten Lampung Barat” ini dibuka langsung oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Pirwan


Hadir pula Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Lampung Barat, Sugeng Raharjo, perwakilan OPD terkait, serta Achmad Jon Viktor, Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung, yang mengikuti secara daring.


Pirwan menegaskan bahwa sampah menjadi ancaman serius apabila tidak dikelola dengan baik. Berdasarkan data DLH Lampung Barat, timbunan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) mencapai 35,4 ton per hari atau sekitar 46.208 ton per tahun. Namun, yang berhasil ditangani baru sekitar 32,54 persen atau 15.034 ton per tahun.


“Kalau tidak ada strategi pengelolaan sampah yang tepat, persoalan ini bisa menimbulkan berbagai dampak negatif. Karena itu, sinergi semua pihak sangat dibutuhkan,” ujar Pirwan.


Ia juga mendorong adanya kampanye intensif ke seluruh masyarakat. Menurutnya, sampah tidak selalu menjadi ancaman, tetapi bisa menjadi sumber kehidupan jika dikelola dengan inovatif. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan limbah non-organik melalui Bank Sampah, yang bahkan bisa meningkatkan pendapatan rumah tangga.


Pirwan berharap seluruh pekon dan kelurahan di Lampung Barat memiliki Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) serta kelompok pengelola sampah di tingkat masyarakat.


Menurut Pirwan, penyelesaian masalah sampah harus dimulai dari hulu, yaitu dari rumah tangga. “Pemilahan sampah harus dimulai dari tingkat RT/RW. Dengan begitu, sampah yang masuk ke TPA hanyalah yang benar-benar tidak bisa dimanfaatkan lagi,” jelasnya.


Ia juga menambahkan, meski tahun 2025 ini Lampung Barat belum bisa mengelola sampah secara sempurna, target minimal sudah tercapai: sampah berada di tempatnya, bukan berserakan di mana-mana.


Sementara itu, Sugeng Raharjo dari BRIDA Lampung Barat menegaskan bahwa isu sampah tidak bisa dianggap sepele. Pengelolaan yang buruk dapat merusak ekosistem dan berdampak negatif bagi masyarakat.


“Target nasional tahun 2029 adalah pengelolaan sampah 100 persen. Untuk mencapainya, kita butuh kebijakan berkelanjutan, strategi efektif, standar kualitas baru, dan alokasi sumber daya yang memadai,” ujarnya.


Sugeng menekankan bahwa strategi pengelolaan sampah Lampung Barat harus diarahkan pada inovasi, kolaborasi lintas sektor, dan peran aktif masyarakat.


(Fit)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Lampung Barat Serius Tangani Sampah, FGD Bahas Strategi Pengelolaan dan Inovasi

Terkini

Iklan