Ogan Ilir, SuaraMediaNews.com | Sejumlah mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Masyarakat sukses menyelesaikan program magang di Dinas Sosial Kabupaten Ogan Ilir, Kamis (25/07/2025).
Kegiatan ini berlangsung selama lebih dari satu bulan, sejak 16 Juni hingga 21 Juli 2025, dan menjadi bagian penting dari pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning).
Di bawah arahan Plt. Kepala Dinas Sosial Ogan Ilir, H. Heriyanto, SKM., M.Si., M.H., CGCAE, para mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi langsung terjun dalam aktivitas kedinasan.
Mereka membantu proses administrasi surat-menyurat, pelayanan langsung kepada warga di Mal Pelayanan Publik (MPP), hingga pendampingan pelaksanaan berbagai program sosial seperti, BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), PKH (Program Keluarga Harapan), PBI JK (Penerima Bantuan, Iuran Jaminan Kesehatan) dari APBN
Yang menarik, keberangkatan dan penjemputan mahasiswa magang dilakukan langsung oleh dosen pembimbing, Dr. Henny Helmi, S.Pd.I., M.Pd., sebagai bentuk dukungan akademik penuh terhadap keterlibatan mahasiswa di lapangan.
“Magang ini memberi kami pengalaman nyata—bukan hanya tentang birokrasi, tetapi juga cara memahami dan melayani masyarakat secara langsung,” ujar salah satu mahasiswa peserta magang.
Program magang mahasiswa FKIP Unsri di Dinas Sosial Ogan Ilir ini menjadi wadah pembelajaran yang memperkuat kompetensi pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Mahasiswa belajar bagaimana lembaga pemerintahan merespons kebutuhan masyarakat, terutama kelompok rentan seperti keluarga prasejahtera dan lansia.
Sebagai bagian dari jurusan Pendidikan Masyarakat, para mahasiswa juga ikut terlibat dalam advokasi sosial dan penguatan kapasitas komunitas.
Program studi ini memang dirancang untuk mencetak lulusan yang siap menjadi fasilitator, pendamping, dan agen perubahan di tengah masyarakat.
Pihak Dinas Sosial Ogan Ilir menyambut positif kegiatan ini dan berharap kolaborasi dengan Universitas Sriwijaya dapat terus ditingkatkan.
Pengalaman langsung ini dinilai sangat penting sebagai bekal mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja dan melakukan pengabdian di masa depan.
(Red)