| Dok Tribun |
BALI — SuaraMediaNews.com | Kasus tragis mengguncang warga Gianyar, Bali. Seorang mandor proyek ditemukan tewas mengenaskan dengan luka terbuka di leher. Di dekat jasadnya, polisi menemukan gergaji kayu berlumuran darah yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawanya.
Berita ini dilansir dari TribunLampung.co.id.
Korban diketahui bernama I Wayan Sedhana (54 tahun), seorang mandor proyek saluran irigasi di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. Ia ditemukan tak bernyawa di kawasan Subak Tenggaling, Sabtu (25/10/2025), oleh seorang warga bernama AA Sri Adnyani yang saat itu hendak melakukan ritual keagamaan di sawah.
Ketika ditemukan, tubuh korban sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap. Pada bagian lehernya terdapat luka terbuka cukup dalam seperti bekas sayatan benda tajam. Polisi menduga kuat korban telah meninggal lebih dari satu hari sebelum ditemukan.
Selain kehilangan nyawa, korban juga kehilangan beberapa barang pribadinya. Menurut keterangan di lapangan, sepeda motor Honda Vario dan dompet milik korban ikut raib dari lokasi proyek.
“Bedeng tempat pekerjanya sepi, motor dan dompet korban hilang,” ungkap sumber Tribun Bali.
Kondisi ini memperkuat dugaan polisi bahwa pembunuhan disertai pencurian bisa menjadi salah satu motif kasus ini.
Saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan beberapa barang bukti penting di sekitar jasad korban, seperti : Satu gergaji kayu berlumuran darah, Satu cangkul, Tiga pasang sandal, dan Satu meteran gulung.
Jasad korban ditemukan dalam posisi terlentang dengan kepala menghadap ke selatan, tangan kiri dan kanan sama-sama berlumuran darah.
Pihak kepolisian kini tengah memburu tiga pekerja proyek asal Jawa yang diduga memiliki hubungan dengan korban dan sedang dalam pengejaran untuk dimintai keterangan.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait motif kejadian,” kata IPDA Gusti Ngurah Suardita, Kasi Humas Polres Gianyar, seizin Kapolres Gianyar AKBP Chandra C. Kesuma.
Polisi belum memastikan apakah ketiga pekerja itu terkait langsung dengan kasus pembunuhan mandor proyek irigasi tersebut, namun keberadaan mereka kini menjadi fokus pencarian.
Saudara korban, Made Winarta, mengaku kaget dan tak menyangka adiknya meninggal secara tragis. Menurutnya, korban dikenal sebagai sosok yang rajin, jujur, dan tidak pernah bermasalah dengan orang lain.
“Dia itu orangnya polos dan pekerja keras. Tidak pernah punya musuh, makanya kami semua kaget kenapa bisa meninggal seperti itu,” ujarnya haru.
Korban diketahui memiliki seorang istri yang saat ini bekerja di Turki, namun belum memiliki anak. Rencananya, jenazah akan dikremasi pada 4 November 2025 di Krematorium Punduk Dawa, Klungkung.
Hingga kini, Satreskrim Polres Gianyar masih terus mendalami motif dan pelaku di balik kasus pembunuhan di Gianyar ini. Barang bukti telah diamankan, dan jasad korban sementara dititipkan di RSUP Prof. Ngoerah Denpasar untuk keperluan autopsi.
Kasus ini menyita perhatian publik karena kejamnya cara pelaku dan fakta bahwa korban dikenal sebagai pekerja baik dan tidak bermasalah.
(*)

