Lampung Barat – SuaraMediaNews.com | Aktivitas belajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Liwa terpaksa terganggu setelah banjir merendam sebagian besar area sekolah pada awal Oktober 2025. Air yang masuk ke kompleks sekolah membuat empat ruang kelas tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Sebanyak 190 siswa SDN 4 Liwa terdampak akibat banjir ini, dan sekitar 50 siswa harus menempati ruang darurat karena kelas utama masih tergenang air dan belum layak digunakan. Meski begitu, pihak sekolah berupaya agar kegiatan belajar tetap berjalan dengan cara mengatur ulang jadwal belajar menjadi siang hari, setelah air mulai surut.
“Kami berusaha agar anak-anak tetap bisa belajar meskipun dalam kondisi terbatas. Untuk sementara, kami pindahkan sebagian siswa ke ruang darurat dan jadwal dibuat lebih fleksibel,” ujar Kepala Sekolah SDN 4 Liwa, Elmaneli, S.Pd.SD.
Mengetahui kondisi tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Barat langsung menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan pendataan kerusakan. Selain itu, beberapa anggota DPRD Lampung Barat juga turut hadir meninjau langsung kondisi sekolah pasca banjir.
Kehadiran mereka menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam memastikan agar proses belajar mengajar di SDN 4 Liwa bisa segera kembali normal.
“Kami berharap ada langkah nyata dari pemerintah daerah untuk memperbaiki fasilitas sekolah yang terdampak, agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman seperti biasa,” ungkap Elmaneli penuh harap.
Air banjir yang masuk ke area sekolah menyebabkan beberapa fasilitas rusak, seperti lantai kelas, meja, kursi, dan lemari dokumen yang terendam air. Kondisi ini membuat pihak sekolah kesulitan melaksanakan kegiatan belajar secara optimal.
Pihak sekolah berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, serta instansi terkait untuk mempercepat perbaikan ruang kelas dan sarana pendukung lainnya.
“Kami mohon perhatian dari Pemkab Lampung Barat. Semoga segera ada bantuan agar anak-anak bisa kembali belajar tanpa rasa khawatir,” tambah Kepala Sekolah.
Peristiwa banjir di SDN 4 Liwa ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah daerah untuk lebih serius memperhatikan infrastruktur sekolah, terutama yang berada di wilayah rawan banjir. Drainase yang kurang memadai dan intensitas hujan tinggi menjadi penyebab utama genangan air di lingkungan sekolah.
Masyarakat sekitar pun berharap agar Pemkab Lampung Barat dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem saluran air di sekitar kawasan pendidikan. Dengan begitu, kejadian serupa tidak terulang dan kegiatan belajar anak-anak bisa berlangsung aman serta nyaman.
Meski dihadapkan pada situasi sulit, para guru dan siswa SDN 4 Liwa tetap menunjukkan semangat belajar yang luar biasa. Dengan peralatan seadanya, proses belajar tetap dilaksanakan agar tidak ada waktu belajar yang terbuang.
“Banjir memang mengganggu, tapi semangat anak-anak tidak surut. Mereka tetap datang ke sekolah, walaupun ruangannya sementara,” tutur salah satu guru yang enggan disebutkan namanya.
Kisah ini menjadi bukti bahwa semangat pendidikan di Lampung Barat tak mudah padam. Dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan agar proses belajar di SDN 4 Liwa dapat kembali normal dan anak-anak bisa menimba ilmu dengan tenang.
Musibah banjir di SDN 4 Liwa Lampung Barat tidak hanya menjadi ujian bagi dunia pendidikan, tetapi juga panggilan bagi semua pihak untuk bergotong royong memperbaiki kondisi sekolah. Dengan perhatian dari pemerintah dan dukungan masyarakat, diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat segera pulih, dan anak-anak bisa kembali belajar dalam lingkungan yang aman dan nyaman.
(FIT)