DPR Digaji Rp100 Juta Per Bulan? Puan Maharani Luruskan Isu Kenaikan Gaji Anggota DPR

Google ADS

terkini

Iklan sosial bar

iklan kanan juga

DPR Digaji Rp100 Juta Per Bulan? Puan Maharani Luruskan Isu Kenaikan Gaji Anggota DPR

SUARA MEDIA NEWS
22 Agustus 2025, 09:03 WIB Last Updated 2025-08-22T02:03:17Z

 

DPR Digaji Rp100 Juta Per Bulan


Jakarta | SuaraMediaNews.com - Isu soal kenaikan gaji anggota DPR ini belakangan menjadi perbincangan hangat di masyarakat, hal ini memicu perdebatan publik. Belakangan muncul kabar bahwa gaji anggota DPR mencapai Rp100 juta per bulan. Informasi tersebut langsung diklarifikasi oleh Ketua DPR RI, "Puan Maharani, yang menegaskan bahwa angka tersebut bukan gaji pokok, melainkan "kompensasi pengganti rumah dinas".


Dalam keterangannya, Puan menjelaskan bahwa gaji pokok anggota DPR tidak mengalami kenaikan. Tambahan Rp100 juta yang ramai diperbincangkan masyarakat sebenarnya berasal dari tunjangan rumah dinas.


Selama ini, setiap anggota DPR berhak menempati rumah dinas. Namun, banyak rumah dinas dianggap tidak layak huni atau tidak sesuai kebutuhan. Sebagai solusi, fasilitas itu diubah menjadi kompensasi dalam bentuk uang tunjangan.


“Bukan gaji naik, tapi kompensasi rumah dinas yang dialihkan ke bentuk uang. Jadi jangan salah persepsi,” ujar Puan.


Meski bukan gaji pokok, jika ditotal dengan berbagai tunjangan lain, penghasilan anggota DPR memang bisa mencapai atau bahkan lebih dari Rp100 juta per bulan.


Wakil Komisi I DPR, "TB Hasanuddin", menyebut bahwa dengan tambahan tunjangan, fasilitas perjalanan, hingga uang operasional, "take-home pay" anggota DPR memang bisa terbilang besar.


Namun, Hasanuddin menegaskan bahwa hal tersebut adalah hal yang wajar karena berkaitan dengan tugas, tanggung jawab, dan kebutuhan kerja para wakil rakyat.


Seperti biasa, isu gaji DPR yang dianggap fantastis memunculkan pro dan kontra di tengah publik.


Argumen yang Mendukung (Pro)


Beban kerja besar : Anggota DPR bertugas membuat undang-undang, mengawasi pemerintah, dan menyuarakan aspirasi rakyat.

Kompensasi wajar : Jika rumah dinas tidak digunakan, wajar diganti dalam bentuk uang tunjangan.

Meningkatkan profesionalitas : Tunjangan besar diharapkan membuat anggota DPR fokus bekerja tanpa perlu mencari tambahan penghasilan lain.


Argumen yang Menolak (Kontra)


Tidak sensitif terhadap kondisi rakyat : Saat banyak masyarakat masih kesulitan ekonomi, isu gaji DPR yang besar terasa tidak adil.

Kinerja belum maksimal : Banyak yang menilai kerja DPR belum sebanding dengan fasilitas dan penghasilan yang diterima.

Prioritas anggaran negara : Publik berpendapat anggaran sebaiknya diprioritaskan untuk pembangunan, pendidikan, dan kesehatan, bukan untuk menaikkan fasilitas pejabat.


Isu kenaikan gaji DPR hingga Rp100 juta per bulan sejatinya bukanlah gaji pokok, melainkan tunjangan pengganti rumah dinas. Meski begitu, total penghasilan anggota DPR tetap terbilang tinggi dan menimbulkan perdebatan.


Publik wajar mempertanyakan transparansi dan kinerja wakil rakyatnya. Pada akhirnya, besaran gaji atau tunjangan tidak akan dipermasalahkan jika anggota DPR benar-benar menunjukkan kinerja nyata yang berpihak kepada rakyat.


>>> Jadi, menurut kamu, kompensasi Rp100 juta untuk anggota DPR ini wajar sebagai fasilitas atau justru berlebihan di tengah kondisi ekonomi rakyat?


(Red)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • DPR Digaji Rp100 Juta Per Bulan? Puan Maharani Luruskan Isu Kenaikan Gaji Anggota DPR

Terkini

Iklan