![]() |
Tangkapan Layar Vidio viral |
Blitar | SuaraMediaNews.com – Sebuah video memperlihatkan dugaan aksi kekerasan terhadap seorang siswa SMP di Kabupaten Blitar viral di media sosial.
Insiden tersebut terjadi saat kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan sempat menyulut reaksi publik.
Kini pihak sekolah telah melakukan mediasi dan para pelaku telah menyampaikan permintaan maaf.
Dalam rekaman video yang beredar luas, terlihat seorang siswa menjadi korban pemukulan oleh sejumlah pelajar lainnya.
Ironisnya, kejadian itu disaksikan oleh teman-temannya tanpa ada yang mencoba melerai. Beberapa pelaku terlihat mengenakan jaket hitam dan seragam olahraga sekolah.
Video tersebut terdiri dari tiga potongan yang menampilkan kekerasan fisik di lingkungan sekolah, dan mulai ramai diperbincangkan sejak akhir pekan lalu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Adi Andaka, angkat bicara soal kejadian tersebut. Ia mengonfirmasi bahwa insiden itu terjadi pada Jumat (18/7/2025), tepat di hari terakhir MPLS, di salah satu SMP Negeri di wilayah Kecamatan Doko.
"Kami sudah mendapatkan informasi dari pihak sekolah, bahwa memang benar ada kejadian itu pada Jumat (18/7). Mereka sudah meminta maaf kepada keluarga korban, didampingi dengan kepala dusun dan bhabinkamtibmas di rumah korban," kata Adi dilansir dari detiknews Rabu (23/7/2025).
Keluarga korban, menurut Adi, mengajukan beberapa permintaan, termasuk jaminan keselamatan korban di lingkungan sekolah.
Menurutnya, pihak sekolah telah memanggil seluruh pihak yang terlibat, termasuk orang tua siswa, guna menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
Pelaku telah mengakui perbuatannya dan menyampaikan permintaan maaf langsung kepada korban dan keluarganya.
Meski telah diselesaikan secara internal, Dinas Pendidikan menegaskan pentingnya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Sekolah juga diimbau untuk memperketat pengawasan selama kegiatan MPLS agar tidak disalahgunakan oleh oknum pelajar.
"Kami sudah mendapatkan informasi dari pihak sekolah, bahwa memang benar ada kejadian itu pada Jumat (18/7). Mereka sudah meminta maaf kepada keluarga korban, didampingi dengan kepala dusun dan bhabinkamtibmas di rumah korban," kata Adi dilansir detikJatim, Senin (21/7).
(*)