Personel TNI melakukan pemeriksaan menyeluruh di dalam pesawat Saudia Airlines SV5688 . (Foto: Puspen TNI) |
Sumatera Utara, SuaraMediaNews.com – Pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV5688 yang membawa 376 jemaah haji Indonesia dari Jeddah ke Surabaya dinyatakan aman dari ancaman bom setelah dilakukan pendaratan darurat dan penyisiran ketat oleh TNI, Polri, dan instansi terkait, Sabtu (21/6/2025).
Ancaman bom terhadap pesawat Saudia SV5688 yang tengah mengangkut jemaah haji asal Jawa Timur membuat penerbangan tersebut mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara pukul 09.30 WIB.
Informasi ancaman pertama kali diterima dari AirNav Indonesia Kualanamu sekitar pukul 08.55 WIB. TNI langsung berkoordinasi dan mengerahkan kekuatan penuh untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang dan awak pesawat.
“Pesawat berhasil mendarat dengan selamat dan langsung diposisikan di taxiway A5 untuk proses evakuasi dan penyisiran,” ujar Kapuspen TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, dalam keterangannya, Minggu (22/6/2025).
Seluruh 376 penumpang yang terdiri dari 196 pria, 180 wanita, dan 10 kru segera dievakuasi ke area steril bandara untuk menjalani prosedur keselamatan.
Personel TNI membantu mengevakuasi jemaah haji asal Surabaya dari pesawat Saudia Airlines, di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara usai mendapatkan ancaman bom. (Foto: Puspen TNI) |
Gabungan tim TNI, Polri, dan petugas bandara, termasuk Tim Jihandak dari Kodam I/Bukit Barisan dan Brimob Polda Sumut, melakukan penyisiran menyeluruh terhadap badan pesawat dan seluruh barang bawaan.
"Hasil penyisiran menyatakan pesawat tidak mengandung bahan peledak atau benda mencurigakan. Penerbangan dinyatakan aman,” tegas Kristomei.
Setelah dinyatakan aman, pada Minggu (22/6) pukul 04.19 WIB, pesawat SV5688 melanjutkan perjalanan ke Bandara Juanda Surabaya dan tiba dengan selamat pukul 08.00 WIB. Jemaah haji disambut dengan penuh kelegaan oleh keluarga dan otoritas setempat.
Kapuspen TNI menegaskan bahwa penanganan ancaman ini merupakan bagian dari tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2025 tentang TNI, yang menegaskan peran TNI dalam mengatasi aksi terorisme.
“Ini bukti nyata bahwa negara hadir dalam kondisi darurat demi melindungi keselamatan rakyat, termasuk para jemaah haji,” tutur Mayjen Kristomei.
Pengamanan dan penyisiran melibatkan berbagai kekuatan, di antaranya : 1 SSK Yonkav 6/NK, 1 SST Jihandak Yonzipur 1/DD, 1 SST Kopasgat TNI AU, 1 SST Gegana Brimob Polda Sumut
Semua penumpang sempat diinapkan di tiga hotel sekitar bandara sebagai bagian dari prosedur pengamanan lanjutan hingga kondisi benar-benar dinyatakan aman.
(Red/tim)