iklan adsterra

teks

iklan google

Iklan

terkini

Seperti Mencampur Kopi dan Gula "Hidup Itu Butuh Keselarasan"

SUARA MEDIA NEWS
11/06/2025, 21:56 WIB Last Updated 2025-06-11T14:56:30Z

 

Artikel, suaramedianews.com
Gambar : Kontributor Irpan Pajri/Tim suara media news


Artikel, SuaraMediaNews.com

Pembaca setia Artikel Suara Media News, hari ini tiba-tiba, email suaramedianews.com, mendapat notifikasi pertanda ada email yang masuk, Ya... seperti bisa sebuah artikel dikirim dari seseorang untuk dimuat dalam kumpulan artikel Suara Media News.

Yukk kita baca dan simak bersama dan temukan makna yang terkandung didalamnya.    


Sering sekali Hidup diibaratkan seperti secangkir kopi, tentu semua tau bagaimana rasa kopi !!.. Ada pahit, ada manis, ada hangat, ada juga yang terlalu pekat. 


Tapi apa yang terjadi jika kita hanya menuangkan kopi tanpa gula?... 

Atau sebaliknya, hanya gula tanpa kopi?...


Sama seperti itu pula kehidupan bekerja. Ada perjuangan yang pahit, ada hasil yang manis. dan mari kita sadari bahwa keduanya tidak berdiri sendiri, tapi harus bercampur dengan seimbang agar hidup bisa terasa utuh dan bermakna. 

Mari kita coba temukan simbol kopi dan gula.


Pahitnya Kopi "Simbol Perjuangan"

Kopi hitam, tanpa gula, menyajikan rasa pahit yang kuat. Tidak semua orang suka, tapi bagi mereka yang menikmatinya, ada kejujuran dan keaslian dalam tiap tegukan. Pahitnya perjuangan dalam hidup pun demikian.

~ Bangun pagi saat orang lain masih tidur

~ Menahan kecewa ketika gagal berkali-kali

~ Bekerja keras dalam diam tanpa pengakuan

~ Belajar dari luka dan penolakan


Semua itu seperti pahitnya kopi—tidak selalu menyenangkan, tapi membangun karakter dan kekuatan.

“Pahitnya hidup bukan untuk disesali, tapi untuk dinikmati sebagai bagian dari perjalanan.”


Manisnya Gula "Hasil yang Layak Dinikmati"

Gula memberi keseimbangan, dalam secangkir kopi, ia tidak menghilangkan rasa pahit sepenuhnya, tapi melembutkannya

Sama seperti hasil dari perjuangan kita, kebahagiaan, keberhasilan, rasa cukup, dan rasa bangga karena tidak menyerah

.

Manisnya hidup tidak datang begitu saja, Ia muncul sebagai hadiah dari konsistensi, kesabaran, dan keyakinan yang tidak padam. 

Ketika kamu mencapai sesuatu setelah proses panjang, rasa manis itu akan jauh lebih terasa dibanding hal-hal yang instan.

“Manisnya hasil terasa lebih nikmat ketika kamu tahu seberapa pahit perjuanganmu.”


Keselarasan "Kunci Kehidupan yang Seimbang"

Terlalu banyak kopi, hidup jadi getir. Terlalu banyak gula, hidup jadi hambar dan tidak realistis. Maka, seni kehidupan adalah menemukan takaran yang pas. Keselarasan antara:

~ Kerja keras dan waktu istirahat

~ Ambisi dan rasa syukur

~ Tindakan dan keikhlasan

~ Harapan dan penerimaan


Keseimbangan bukan berarti semua hal harus sempurna, tapi bagaimana kita menyelaraskan rasa seperti meracik secangkir kopi yang pas di lidah dan hangat di hati.


Nikmati dengan Hati, Bukan Emosi

Seringkali kita terlalu fokus pada rasa pahit perjuangan, sampai lupa menikmati manisnya proses. Atau sebaliknya, terlalu mengejar hasil manis, tapi enggan menelan pahitnya usaha.


Kuncinya adalah menjalani hidup dengan hati, bukan dengan terburu-buru atau penuh keluhan. Ketika hati kita hadir, kita bisa:

~ Menikmati proses, meski lambat

~ Tersenyum meski belum sampai tujuan

~ Tetap bersyukur meski hasil belum terlihat

“Rasa kopi tidak akan terasa nikmat kalau kamu meminumnya sambil terburu-buru. Begitu juga hidup.”


Akhirnya "Racik Hidupmu Sendiri"

Tidak ada resep kopi yang berlaku untuk semua orang, begitu juga tidak ada satu rumus hidup yang cocok untuk semua. Kamu yang tahu takaran paling pas untuk dirimu sendiri.


Jangan takut dengan pahit. Jangan terlalu cepat mengejar manis. Campurkan keduanya dengan hati yang tenang, pikiran yang jernih, dan semangat yang terus hidup.


Maka kamu akan sadar, bahwa hidup bukan hanya tentang hasil, tapi tentang bagaimana kamu meraciknya setiap hari.


Kontributor : Irpan Pajri

Editor : Tim Suara Media News

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Seperti Mencampur Kopi dan Gula "Hidup Itu Butuh Keselarasan"

Terkini

Topik Populer