![]() |
Ilustrasi gambar from : chatGPT Image |
Batumarta, OKU, SuaraMediaNews.com – Kawasan Batumarta di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, memiliki sejarah panjang sebagai salah satu lokasi utama program transmigrasi nasional.
Sejak Tahun 1970-an, daerah ini menjadi bagian dari rencana besar pemerintah dalam mengurangi kepadatan penduduk di Pulau Jawa serta membuka lahan-lahan baru untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
~ Awal Mula Program Transmigrasi Batumarta
Program transmigrasi ke wilayah Batumarta dimulai pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, melalui Kementerian Transmigrasi.
Kawasan ini termasuk dalam proyek besar bernama "Batumarta I – VIII", yang merujuk pada pembagian zona pemukiman baru bagi para transmigran.
Batumarta merupakan singkatan dari "Batu Marta", yang mengacu pada dua sungai besar di daerah tersebut, yaitu Sungai Batu dan Sungai Marta, yang menjadi sumber kehidupan bagi para warga baru saat itu.
Sebagian besar penduduk awal merupakan warga dari "Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur**, yang direlokasi dengan harapan dapat membuka lahan, bercocok tanam, dan meningkatkan kesejahteraan di tanah baru.
~ Tantangan di Awal Pemukiman
Kondisi awal di Batumarta bukanlah hal yang mudah. Para transmigran harus menghadapi hutan lebat, keterbatasan infrastruktur, penyakit tropis, dan lahan yang belum siap pakai.
Namun, berkat semangat gotong royong dan bantuan pemerintah berupa rumah kayu sederhana, bibit tanaman, serta alat pertanian, para transmigran secara perlahan mampu bertahan dan mengembangkan kawasan ini.
Program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, bahkan beberapa proyek transmigrasi di Batumarta didanai oleh **Bantuan Bank Dunia (World Bank)** dan lembaga-lembaga internasional lainnya.
~ Perkembangan Kawasan Batumarta
Seiring waktu, kawasan Batumarta tumbuh menjadi daerah produktif yang menghasilkan berbagai komoditas pertanian seperti karet, kelapa sawit, dan palawija. Infrastruktur dasar seperti jalan, sekolah, Puskesmas, dan pasar mulai dibangun. Kini, wilayah ini menjadi tempat tinggal bagi ribuan keluarga yang merupakan keturunan dari transmigran awal.
Batumarta juga memiliki nilai historis dan kultural tersendiri, karena mencerminkan keberhasilan perpaduan antara masyarakat pendatang dan penduduk lokal, khususnya etnis Komering dan Ogan.
~ Referensi dan Sumber Informasi:
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia [www.kemendesa.go.id](http://www.kemendesa.go.id)
Buku *"Transmigrasi di Indonesia: Sejarah dan Dinamika" – Drs. Suhartono, 1995
BPS Kabupaten OKU** – Data Wilayah dan Penduduk Transmigrasi, 2020
Dokumen Proyek Transmigrasi Batumarta (1975-1985) – Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
Sejarah transmigrasi Batumarta menjadi bukti nyata bagaimana strategi pemerataan pembangunan dan pemerintahan yang terencana mampu menciptakan perubahan besar di wilayah pedesaan. Dari kawasan hutan belantara, Batumarta kini menjelma sebagai daerah yang hidup, produktif, dan berperan penting dalam ekonomi lokal di OKU.
Kontributor : Didik
Editor : San