
"DIAMBANG MIMPI"
Lewat selah jendela pesan itu menyusup dan mendenging di kedua telinga
Mengusik seseorang paruh baya yang setengan tertidur dikursi taksengaja !!!
dengan kedua lengan dibelakang kepala, lalu terbangun dengan lamunan
menangkap suara-suara pesan itu seakan merenung tanpa henti
Dan mulai membayangkan yang tidak-tidak,
Neraka seolah-olah nyata dalam kehidupnya
Dengingan Pesan itu berisi sederet sejarah dan cerita masa dulu,
Sebelum sang paruh baya berada dikursi tempat ia tertidur
Sejarah terlalu menumpuk dan menyisakan sederet luka
Masa lalu dan sejarah itu mengambil alih hak kebenaran dan kenyataan
Semua telah merampas kemurnian hati, ketulusan, dan keiklasan
Lalu Ia semakin merasa neraka seakan nyata datang dengan cerita di dalamnya
Paruh baya itu kemudian menghitung dengan 5 jarinya
Untuk memastikan terhadap mimpi dan angan-angannya yang sederhana itu
Dalam keramaian kadang ia terasa sendiri,
memandang sekeliling tak satupun yang peduli
Keramaian ternyata tak jadi jaminan, tak juga menjanjikan,
semua bermuara pada sudut pandang dan lelah menanti dari ego
yang mendominasi
Pena telah mencatat semua perjuangannya untuk menyenangkan banyak orang
Kini paruh baya ragu-ragu, hawatir, binggung antara melanjutkan atau
mengubur dalam dalam semua impian sederhana itu.
"KAU YANG TAK KUNJUNG BERSYUKUR"
Dan selalu tentang kepedihan, dan selalu tentang air mata
Dan sekali lagi tentang kesakitan, sesungguhnya bukan karena
Kebahagiaan yang tak kunjung datang, namun …. Tak jua kau bersyukur
Atas segala dan setiap nafas, yang selalu hadir tak diminta
Saat pena ini tergores diatas lusuhnya suasana,
mungkin setetes Ibaku jatuh tepat diubun-ubunku,,
Saat itu aku menyadari betapa banyak nikmat telah kau peroleh
Tapi tak jua kau bersyukur atas segalanya
Rasamu telah membeku,.. hatimupun kini menjadi abu-abu
Kini nikmati saja apa yang telah kau yakini
Rengkuh segala rasa yang tiada arti bagi sang kepada
Hingga kau mati tertikam belati sendiri
Dan semua ini kuceritakan pada malam,
Karena hanya malam yang tau setiap kata
yang kulontar keluar dari nafasku
kuyakin malam sedang tersenyum melihat senyumku
simpan kata-kataku, abadikan dan yakini, jika
kau ingin belati itu merobek jantung mu sendiri
rasa dengan seksama, karena entah kapan lagi
pena tergores menceritakan apa yang melintasi
dIsetiap langkah hidup ini
"AKU HANYA AKU"
Malam telah menuruni tangga waktu
merambah pagi dan melerai segala mimpi
aku masih berdiri disini
menatap sepi yang kian sunyi berdenyit
Lelah....
Ya.. pikirku telah lelah mengeja semua tanya
kecamuk rasa yang tiada jawabnya
aku harus bagaimana??,,,,
Jika waktu tak memihak harap hatiku
dan membiarkan asaku terbengkalai kelu
kuhanya terdiam menahan dan
memendam perih yang kian menyayat kesepianku
Hanya desir desir sepi yang selalu setia
memangku kelu dalam batinku
Aku... ..
aku hanyalah aku yang kau anggap angin lalu
tiada berbekas dalam inggatanmu
menyapa,, pergi dan hilang digusur waktu,.
"JIWA KU MATI"
Cinta yang telah membuatku sakit, dan
Cinta pulalah yang bisa mengobati rasa itu
Entahlah…..
Aku sepertinya tak ingin mengenal apa itu cinta.
Karenanya telah membuatku terluka
Aku bagaikan orang yang mati
Aku tak bisa merasakan apapun
Pikiranku kosong entah ke mana
Siapa yang telah memasungku
Cinta yang dulu datang dan
Cinta akan pergi setelah meyakitiku
Hidupku sudah hancur lebur menjadi debu
Sakit ini akan aku bawa sampai mati
Dimanakah mereka yang dulu menyayangiku?
Mengatas namakan cinta. Di mana?
Rasa yang membuat hatiku berbunga-bunga
Rasa yang membuat hatiku terbang membumbung
Aku tak menyangka…. bagaikan orang yang mati
Aku tak menyangka…. tak bisa merasakan apapun
Aku tak menyangka…. Jiwaku telah mati.
" PINTU MASUK "
Pintu masuk itu adalah aku
Kadang bisa terbuka dan tertutup
Aku adalah dimana dirimu bisa membuka dan menutup
Namun harus kau ingat Aku bisa terkunci
Pintu masuk itu adalah aku
Perlakukan aku sesuai inginmu
Perlakukan aku sesuai karakterku
Perlakukan aku, jangan sesukamu
Pintu masuk itu adalah aku
Ketuklah itu memang takdirku
Masuklah itu memang fungsiku
Namun harus kau ingat Aku bisa terkunci
Jangan perlakukan aku semaumu
Kamu harus ingat Pintu keluar adalah saudaraku
Amarahnya kan membawamu padanya
Lalu Aku terkunci.
Pintu masuk adalah aku..
Namun ingat aku bisa terkunci.
'MERAIH MIMPI'
Aku berlari melalui malam
mengejar mimpi
Menuju masa depan yang ingin kuraih
"Benarkah?" pada mimpi itu,
"Benarkah?" hingga sekarang
Aku masih belum yakin,tapi kuyakin pasti
Sekarang aku berlari mengejar hari esok
Menuju tempat hanya untuk kita berdua
Untuk sebentar saja
Kumohon jangan berubah
Untuk sebentar saja
Kata kata yang kau ucapkan
Sedang menunggu dimasa depan itu
"AKU LELAH"
Aku ingin hidup semestinya
Aku ingin bernapas semaunya
Bahagia tanpa perlu berdusta
Tersenyum tanpa harus berpura pura
Ajari aku untuk melepas
Ajari aku untuk ikhlas
Ajari aku untuk berhati luas
Ketika semua luka dan derita menghampiriku